Kamu bilang bahwa meski sudah tidak lagi bersama,
kita masih bisa berteman. Klise. Seperti yang selalu semua orang bilang ketika
sebuah hubungan mengalami bubar. Ya, setidaknya memang harus seperti itu. Masih
berteman. Mari kita nikmati keklisean ini.
Well, untuk kamu tahu saja, aku lega semuanya berakhir.
Akhirnya.
Tapi, kalau boleh bertanya, seharusnya kamu tidak harus menyingkirkanku sedemikian kasar,
bukan? Memperlakukanku seperti orang asing seolah-olah tidak pernah terjadi
apa pun di antara kita? Mencatat semua nomor telepon temanmu, lalu mengganti
nomormu agar aku tidak bisa menghubungimu? Itu keterlaluan. Kamu menganggap aku
apa?
Tapi tidak apa-apa. Lagipula aku sudah tidak terlalu
membutuhkan nomormu. Aku sudah melepaskanmu. Aku hanya berpikir
kenapa harus berpura-pura? Dan di bagian mana bukti ucapanmu bahwa kita bisa saja
tetap berteman sedang aku saja kamu asingkan?
Ah, sudahlah. Lagipula aku tidak mengharap cintamu lagi.
Aku sudah melepaskanmu (aku mengulang kata ini lagi ya?), mengikhlaskanmu.
Tidak mau mengingat lagi. Terserah kamu mau melakukan apa saja.
Sekarang, biar kamu hanya menjadi seseorang yang dulu pernah aku
kenal.
1 comment:
Galau tok ae isine
BAKA -_-
Posting Komentar