Ini Untukmu

Tak pernah terlintas di otakku aku bisa merasakan ini. Perasaan yang seharusnya tak pernah akan kurasakan. Ini semua karnamu. Perhatian - prhatian kecilmu, senyum ceriamu, dan caramu memperlakukanku. Bukankah aku pernah berkata padamu kalau kamu selalu seperti ini mungkin nanti aku akan suka padamu? Tapi kenapa kau menganggap itu hanya lelucon ringanku untuk menggodamu, bahkan kamu sampai tertawa tak henti-henti mendengar itu. Kamu bilang "Halah kamu bisa aja, gak mungkin kamu bisa gitu". Kenyataannya sekarang aku mulai menyukai senyummu, mulai merindukan tawamu, dan mulai menyimpan potret wajahmu saat kita bersama di memoriku, bahkan mungkin aku tak akan pernah ingin menghapusnya. Saat kita bersama, melihat senyum mengembang di wajahmu adalah waktu yang sangat ku tunggu - tunggu. Berlama - lama ngobrol denganmu pun menjadi hal yang menyenangkan untukku. Pernah ku mengungkapkan yang selama ini melayang - layang di pikiranku tapi kamu hanya tertawa dengan lepas dan berkata bahwa kamu sudah menganggap aku seperti saudaramu sendiri. Seketika hatiku terhempas dan hancur tapi di lain sisi aku juga senang sudah bisa menjadi bagian dari hidupmu. Lalu aku berpikir lebih baik seperti ini, toh aku juga masih bisa menikmati senyum dan tawamu semauku. Kamu menganggap aku saudaramu berarti aku bisa bertemu dan menghubungimu sepuasku kan? Berarti aku bisa tertawa dan melihat senyummu berlama - lama kan? Semoga saja jawabanmu iya. Dan aku akan tetap menyimpan semuanya d memoriku.

my first meet November 20th, 2012