Welcome to This my Mind (˘ʃƪ˘): Copied :)
Tampilkan postingan dengan label Copied. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Copied. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 Januari 2013

Seseorang yang Dulu Pernah Aku Kenal

Kamu  bilang bahwa meski sudah tidak lagi bersama, kita masih bisa berteman. Klise. Seperti yang selalu semua orang bilang ketika sebuah hubungan mengalami bubar. Ya, setidaknya memang harus seperti itu. Masih berteman. Mari kita nikmati keklisean ini.
Well, untuk kamu tahu saja, aku lega semuanya berakhir. Akhirnya.
Tapi, kalau boleh bertanya, seharusnya kamu tidak harus menyingkirkanku sedemikian kasar, bukan? Memperlakukanku seperti orang asing seolah-olah tidak pernah terjadi apa pun di antara kita? Mencatat semua nomor telepon temanmu, lalu mengganti nomormu agar aku tidak bisa menghubungimu? Itu keterlaluan. Kamu menganggap aku apa? 
Tapi tidak apa-apa. Lagipula aku sudah tidak terlalu membutuhkan nomormu. Aku sudah melepaskanmu. Aku hanya berpikir kenapa harus berpura-pura? Dan di bagian mana bukti ucapanmu bahwa kita bisa saja tetap berteman sedang aku saja kamu asingkan? 
Ah, sudahlah. Lagipula aku tidak mengharap cintamu lagi. Aku sudah melepaskanmu (aku mengulang kata ini lagi ya?), mengikhlaskanmu. Tidak mau mengingat lagi. Terserah kamu mau melakukan apa saja.
Sekarang, biar kamu hanya menjadi seseorang yang dulu pernah aku kenal.

Selasa, 15 Januari 2013

Sebagai Seseorang yang Aku Maafkan

Aku pernah berani melakukan apa saja demi semenit melewatkan waktu untuk berbahagia bersamamu. Ingat? I adore you. Aku sampai berubah untukmu. Aku memberikan semua waktuku hanya agar hatimu tetap nyaman bersamaku. Tapi lihat yang kamu lakukan, kamu berubah menjadi seseorang yang selama ini kamu selalu berjanji kepadaku tidak akan menjadi orang seperti itu.

Dan sekarang aku dengar kamu bertanya kepada semua orang di mana aku. Kamu mengatakan kepada seseorang bahwa kamu menyesal, dan sekarang ingin kembali mencintaiku. 
Kalau begitu, aku ingin bertanya kepadamu. Ketika rinduku dulu menumpuk dan aku hampir kehilangan kewarasanku, di mana kamu? 
Ketika aku berusaha sendirian menata kembali hidupku (oh, kamu pasti tidak tahu rasanya berusaha untuk melepaskan padahal kamu masih sangat mencintai orang itu), mengumpulkan kekuatan setengah mati untuk menghapus apa pun yang bisa membuatku teringat denganmu, dan berusaha fokus pada siapa saja yang mencintaiku, apa kamu mendampingiku? Di mana kamu dulu?
Atau ketika aku susah makan berhari-hari sampai badanku kurus, mukaku kusut, dan aku cenderung menjadi pemarah dengan memusuhi semua orang yang menyayangiku sampai banyak dari mereka menjauh, di mana kamu ketika itu?

Senin, 14 Januari 2013

Kamu Yang Tak Peka

1.Kamu yang tidak peka, atau memang aku yang jatuh cinta sendirian?  
2.Akan ada masanya, berhenti mencintai yang tidak peduli adalah satu-satunya pilihan yang kamu miliki.  
3.Mencintai tidak mengharuskanmu rela terlalu lama menunggu.   
4.Kalau suatu kali kamu lupa seberapa besar aku mencintaimu, twit-twitku yang dulu akan kembali menjelaskannya.
5.Aku bukannya tidak rindu, aku hanya belum berani menyapamu.
6.Lukaku, lukamu, beda. Jangan pernah mengatakan, "Aku bisa melepaskanmu, kamu pun pasti bisa melakukan hal yang sama."
7.Jangan memaksa seseorang untuk tetap tinggal bersama kita, jika itu bukan bahagia yang dicarinya.
8.Cinta seharusnya bisa membuat seseorang berhenti melihat masa lalunya.


© Namarappuccino

Kamis, 10 Januari 2013

Move On


Mungkin, salah satu hal yang susah dilakukan di dunia ini adalah melepaskan sesuatu yang bukan untukmu.

Tetapi mungkin juga sebenarnya, kamu hanya harus belajar tersenyum dan tertawa seperti biasa. Hanya saja kali ini tanpanya dan bukan lagi karenanya. Kali ini benar-benar karenamu sendiri dan karena kamu bahagia menjadi apa pun kamu, bersama siapa pun yang memang untukmu nanti.

Karena pada akhirnya, mau tidak mau, kamu hanya harus menyadari bahwa kalau memang bukan untukmu, mau dipikirkan dan diusahakan seberat apa pun juga, tetap tidak akan menjadi milikmu. Tapi mungkin kamu baru bisa melepaskan dia setelah menyadari itu.

Kebodohanku

Kebodohanku yang pertama adalah menemukanmu di sana, berbicara sebentar, bercanda, dan kemudian mengagumimu. Aku baru menemukan seseorang yang begitu cerdasnya mengamati segala sesuatu. Seperti menemukan aku yang lain yang selama ini tidak pernah kutemukan. Seperti berbicara dengan diri sendiri dan berdiskusi tentang hal-hal yang aku sukai. Bedanya, kamu seorang lelaki dan aku perempuan yang tiba-tiba saja kehilangan ketenangan.

Kebodohanku yang kedua adalah mencintaimu. Ya, dengan frekuensi bertemu sesering itu dan kenyataan bahwa aku melakukan kebodohan awal dengan ‘mengagumimu’, sepertinya memang tinggal menunggu waktu sampai tahap aku mencintaimu. Dan waktunya sudah datang sekarang. Sebenarnya aku belum siap, tapi kenyataannya, kedatangannya memang terlalu cepat. Dan hatiku yang jatuh itu, aku menunggu untuk kamu tangkap.

Rabu, 09 Januari 2013

Belum Tentu Tidak Nyata

1. Hanya karena sesuatu tidak kelihatan, belum tentu tidak ada.
Hanya karena tidak pernah kukatakan, belum tentu perasaanku tidak nyata.
2. Kalau kamu pikir kesabaranku tidak pernah habis untuk menunggumu, kamu salah.
Sabarku tidak sebanyak itu.
3. Hatiku kecil, tapi cukup besar untuk menampung semua hal tentangmu.
4. Kalau mengenggam terasa sakit, ada baiknya kamu melepaskan genggaman.
5. My heart has a place to go home now. YOU.
6. Yang tidak berani kamu katakan atau lakukan, kelak bisa menjadi penyesalanmu yang paling dalam.
7. Ketika seseorang jatuh cinta, seharusnya dia juga melepas luka lama.
8. I remember your first 'hello'. Don't you remember mine?


© Namarappucino

Don't You Remember :'(

Malam itu kamu ceria sekali. Bercerita tentang kedekatanmu dengan dia. Kamu sepertinya sedang jatuh cinta, atau setidaknya menurutmu begitu.

Aku mendengarkan seksama. Kamu bahagia, aku ikut bahagia. Tapi kalau boleh jujur, aku juga mengelus dada. Aku bahagia tentu saja, tapi sebenarnya aku berharap kepadakulah kamu jatuh cinta, bukan dia.

Malamnya, aku sama sekali tidak bisa memejamkan mata. Aku sudah mencoba melihat televisi, membaca buku, atau mendengarkan lagu riang. Sama saja. Aku gagal. Aku tidak juga bisa melelapkan mata. Kepalaku terlalu berat. Mengingat kamu sedang jatuh cinta, membuatku sulit terlelap.


© Namarappucino

Selasa, 08 Januari 2013

Jangan memberi Harapan

1.Kamu tidak perlu tahu kalau aku tetap berdoa untukmu, bukan?

2.Jika aku tidak tahu harus berbicara apa, maukah kamu yang mulai menyapa?

3.Beberapa orang tidak pernah berani bertanya karena takut dengan jawabannya.

4.Ada masa dimana kita merasa melangkah menjauh dari seseorang itu terlalu berat, tapi tetap harus dilakukan.


5.Love doesn't mean there's no fight or there's always happiness. Love is whatever happen, they try to find ways to stick together.

6.Hati untuk merasakan, pikiran untuk menyaring berbagai hal agar hati tidak jatuh cinta secara sembarangan.

7.Jangan memberi harapan kalau kamu tidak berniat untuk bertahan.

8.Orang paling tega adalah yang memberi perhatian pada orang yang terus mengharapkannya, padahal dia sendiri tak punya perasaan apa-ap